10 LITERATUR TERTUA YANG PERNAH DITEMUKAN

Selama manusia hidup, pasti mereka telah menulis pikiran dan ide-ide mereka. Menggunakan kata-kata tertulis di sebuah daun,batu atau benda lainnya. Banyak literatur yang hilang, tidak pernah terlihat atau dibaca oleh siapapun. Namun ada pula beberapa yang masih bertahan sampai saat ini, berikut ini TopT3ns akan menunjukkan 10 literatur tertua yang pernah ditemukan.

1.  The Maxims of Ptahhotep - Mesir (2500 SM)










Sebuah buku dengan 18 halaman yang berisi peribahasa, The Maxims of Ptahhotep adalah kumpulan ide-ide dari Ptahhotep, seorang penasihat dari 2 firaun berbeda, Menkauhor dan Asa Djed-ka-Ra. Ptahhotep mengabdikan hidupnya untuk menjadi imam dan melayani perannya dalam kerajaan. Hampir menyerupai The Instructions of Shuruppak, tulisan-tulisan ini berisi tentang ilmu untuk putra Ptahhotep. Dimulai dari rasa cemasnya karena menjadi semakin tua, The Maxims of Ptahhotep berisi antara peraturan ketaatan sipil dan strukktur sosial mengenai hubungan pribadi dan seks. Mengambil kebijaksanaan dan inspirasi dari dewa, Ptahhotep mengakhiri tulisan yang membahas hidupnya yang panjang (110 tahun), kepuasannya saat melakukan Maat untuk raja, dan keinginannya untuk melihat anaknya meneruskan warisan dan kerja kerasnya.


2. The Instructions of Shuruppak - Sumeria (2500 SM)
















The Instructions of Shuruppak adalah tulisan yang ditulis seorang ayah untuk Ziusudra, pahlawan yang mendapat julukan "Sumerian Flood". Mungkin ini menjadi contoh sastra Sumeria yang terbesar, tulisan ini berisi puluhan tips untuk memastikan Ziusudra sehingga akan mampu menjalani kehidupan yang lebih baik. Mulai dari pelajaran moral, The Instructions of Shuruppak berakhir dengan nasihat untuk gadis-gadis Nisaba, yang ditugaskan untuk menulis semua itu. Setelah meluasnya "The Instruction of Shuruppak", seiring dengan kesuksesannya sebagai alat ajaran, dapat dikatakan bahwa terdapat sejumlah besar salinan yang telah ditemukan. Dengan pelajaran lanjuran seperti "Jangan Memperkosa" dan "Jangan memutuskan sesuatu saat kau sedang mabuk", tidak mengherankan bahwa hasil pekerjaannya diterapkan hingga kini.


3. The Poor Man of Nippur - Akadia (1500 SM)











Salah satu contoh tertua dari cerita rakyat, "The Poor Man of Nippur" adalah cerita tentang Gimli-Ninurta, seorang pria yang begitu miskin bahkan tidak pernah berganti pakaian. Dia mengambil koinnya yang terakhir dan membeli seekor kambing, dan dia pergi ke rumah walikota untuk makan di sana. Tertawa saat melihat orang miskin dan kambing menyedihkan yang ia bawa, walikota mengambil hewan dan menyuruh hambanya untuk memukul jatuh Gimli-Ninurta, dan melemparkan dia ke jalan. Bersumpah membalas dendam, Gimil berjanji untuk membayar apa yang walikota lakukan padanya. Tempat pertamanya berhenti adalah tempat tinggal kerajaan raja Nippur, Gimil-Ninurta entah bagaimana caranya meyakinkan sang raja untuk memberinya pakaian mewah dan kereta kerajaan. Setelah menuju kembali ke kota, ia menjebak walikota hingga seperti sedang mencoba merampoknya. Kemudian dia memeras walikota karena telah berhasik merampok raja. Seorang imam adalah samaran Gimil-Ninurta berikutnya , dan ia mengalahkan walikota lagi, dan mengejeknya juga. Terakhir, setelah walikota diiringi penjaga, Gimil-Ninurta membayar seorang pria untuk mengganggu mereka, kemudian dia menyelinap masuk dan mengalahkan walikota untuk ketiga kalinya.

4. The Story of Wenamun - Mesir (1000 SM)











Satu-satunya salinan yang ada dari Novel Mesir ini terletak di Pushkin Museum of Fine Arts di Moskow. Dibeli pada akhir abad ke-19, The Story of Wenamun menceritakan kisah tentang Wenamun, seorang pejabat tinggi dari kuil Amun. Dikirim untuk misi dagang ke Phoenicia (Suriah), dia bertugas mencari kayu cedar untuk mengembalikan barque suci yang patung Amun bawa selama festival. Wenamun yang dikirim untuk yang sepertinya bisa dikatakan sebagai misi dengan perjalanan bermil-mil, tapi ternyata menjadi perjalanan panjang dan diisi dengan petualangan. Hingga akhirnya mendarat di Siprus, ia hampir dibunuh oleh orang-orang yang marah sebelum berada di bawah perlindungan Ratu lokal. Sayangnya, kisah itu berakhir di sana, karena tidak ada lembar lain dari papirus yang pernah ditemukan.


5. The Story of Sinuhe - Mesir (2000 SM)










Setelah dianggap sebagai pencapaian terbesar sastra Mesir Kuno, The Story of Sinuhe bercerita tentang istri seorang pejabat dari Amenemhat I. Ketika melakukan perjalanan ke Libya dengan Pangeran Sesostris I, seorang utusan datang dan menginformasikan tentang niat Amenemhet untuk membunuh Sesotris. Takut dengan keselamatannya sendiri, Sinuhe melarikan diri dari negara itu, untuk menetap di Suriah. Akhirnya, ia menikah dengan keluarga seorang kepala suku lokal dan Menjadi anggota dari anggota yang dihormati dari suku tersebut. Bertahun-tahun Membela tanah air ayahnya dari penjajah membuat Sinuhe memiliki banyak ketenaran. Utusan Akhirnya membawa informasi untuk Sesostris, yang kini Firaun, Setelah selamat dari Percobaan Hidup-Nya. Keinginan Sesostris untuk mendapatkan Sinuhe. Dan akhirnya Sinuhe Disambut dengan kekayaan dan ketenaran.


6. The Ipuwer Papyrus - Mesir (1650 SM)











Papirus Ipuwer diyakini ditulis pada abad ke-17 SM. Awalnya disebut The Admonitions of an Egyptian Sage, tulisan ini menjelaskan tentang keadaan negara Mesir yang terjun ke dalam kekacauan. Kutukan yang mengatakan akan melanda mesir, dengan sungai Nil yang berubah merah seperti darah, yang membuat airnya tidak dapat diminum. Sumber dari semua masalah ini adalah orang miskin mencoba berusaha hidup melebihi apa yang mereka mampu. Kerusuhan sipil ini menyebabkan pencuri dan penjahat menduduki Mesir. Catatan sejarah menjadi hancur. Sayangnya, dokumen yang asli tidak pernah ditemukan.

7. Classic of Poetry - China (1000-600 SM)






Buku tertua berisi puisi yang masih dalam sejarah Cina, Classic Poetry, atau Shijing, secara tradisional dikatakan telah disusun oleh filsuf besar Konfusius. Ini adalah bagian dari kelompok buku yang terpisah menjadi lima, yang secara kolektif disebut Lima Klasik. Tersebar secara lisan selama berabad-abad, puisi ini tidak memiliki penulis yang pasti, namun kemungkinan besar puisi ini dibuat oleh orang-orang yang hidup selama pemerintahan kerajaan Zhou. Berisi lebih dari 305 puisi terpisah, Classic of Poetry dibagi menjadi tiga buku yang berbeda: Feng, Ya, dan Song. Mungkin bagian yang paling penting dari buku ini adalah Feng, lagu-lagu rakyat dari rakyat biasa, keluhan tentang penindasan, diselingi dengan optimisme penuh harapan.

8. The Lament for Ur - Sumeria (2000 SM)










Salah satu contoh tertua sastra puitis di dunia, "The Lament for Ur" adalah nyanyian untuk kota yang hancur, yang ditulis oleh raja-raja pada awal dinasti Isin, yang ingin membangunnya kembali. Tujuan dari puisi itu adalah untuk meredakan amarah, jiwa yang sedih dari dewa Ur, Nanna, juga sebagai syarat untuk pembangunan kembali. Selain itu, "The Lament for Ur" juga digunakan untuk menghapus kecurigaan bahwa raja-raja dari dinasti Isin ada hubungannya dengan kehancuran kota. Istri Nanna, dewi Ningal, adalah pembicara dari separuh potongan pertama puisi tersebut, dengan suara dari para korban yang membaca potongan selanjutnya. Puisi ini dimulai dengan daftar berbagai kota Sumeria yang baru saja dihancurkan, dilihat oleh penulis sebagai ditinggalkan oleh para dewa. Ningal kemudian melanjutkan untuk menggambarkan kehancuran kota, "dengan mayat menumpuk tinggi di semua jalan-jalan," dan dia berbicara tentang bagaimana batu bata dari kota memanggil dirinya. Puisi ini berakhir dengan para korban selamat memuji Nanna dan Ningal.

9. The Westcar Papyrus - Mesir (1700 SM)










Biasanya diberikan dalam bahasa Inggris sebagai Raja Cheops dan Penyihir, Westcar Papyrus adalah kumpulan dari lima cerita yang terpisah, masing-masing berisi tentanf seorang pendeta Mesir kuno atau penyihir dan keajaiban yang ia tampilkan. Diduga ditemukan oleh seseorang yang bernama Henry Westcar, seorang petualang Inggris, papirus akhirnya menemukan jalannya ke seorang ahli mesir dari jerman, yang menerjemahkan teks bersambung nya. Meskipun asal-usulnya masih menjadi misteri, tetapi di Museum Mesir di Berlin mungkin yang paling banyak dikenal dari cerita adalah kisah Dedi dari Snefru. Yang konon berusia 110 tahun dengan memiliki nafsu makan yang besar, ia juga seorang penyihir terkenal dengan satu trik utama yang menakjubkan: Dia bisa memasang kembali kepalanya yang terpenggal. Cheops membawanya ke kerajaannya dan mempersembahkan salah satu dari hamba-Nya sendiri sebagai ujian, tapi Dedi menolak, Dedi menjelaskan bahwa dia tidak bisa melakukan "sihir" pada manusia. Dia kemudian mengeluarkan angsa, dan memenggal angsa itu dengan cepat. Raja merasa senang dan menuntut untuk mengulang pertunjukkan ini berkali-kali, yang berpuncak pada aksi Dedi melakukan sulapnya pada sapi. (Sayangnya, bagaimana ia melakukannya tidak pernah dijelaskan.)


10. The Tale of Two Brothers - Mesir (1185 SM)








Ditulis pada masa pemerintahan Seti II, penguasa Mesir dari tahun 1200-1194 SM, The Tale of Two Brothers dipandang oleh beberapa orang sebagai contoh awal dari sebuah dongeng. Meskipun tanggal penemuan tulisan ini tidak diketahui, The Tale of Two Brothers dijual ke British Museum pada tahun 1857 dan kemudian diterjemahkan dari tulisan tangan yang ditulis kembali. Bagian pertama bercerita tentang dua bersaudara Anubis dan Bata. Istri Anubis mencoba merayu Bata, yang berhasil menolaknya. Dia kemudian menjebak Bata dengan berpura-pura sakit dan mengatakan bahwa Bata memukulinya, setelah ia diduga mencoba merayu Istri Anubis. Bata melarikan diri, tetapi Anubis ingin dia mati, dan ia berdoa kepada dewa Re-Harakhti untuk menyelamatkannya. Setelah Bata membuktikan dirinya tidak bersalah dengan memutuskan alat kelaminnya sendiri dan melemparkan benda itu ke dalam danau, Anubis pulang dan membunuh istrinya sendiri. Bagian kedua dari cerita ini sangat berbeda temanya, berubah ke cerita kerajaan, seperti Bata akhirnya dihidupkan kembali dan menjadi raja, dengan Anubis menjabat sebagai pangerannya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »